Isi Klaim :
Seorang pria tidur di samping jasad istri selama 5 tahun
Selama lima tahun terakhir, Le Van dari Vietnam telah tidur di samping istrinya ... yang sudah meninggal. Setelah istrinya meninggal pada tahun 2003, ia sangat merindukannya, ia tidur di makam istrinya.
Setahun kemudian, ia menggali terowongan di samping makam, sehingga ia bisa tidur di sampingnya. Tetangganya menjadi khawatir dan menelepon polisi.
Dalam tindakan putus asa, Van menggali mayat istrinya dan membawanya pulang, sehingga ia bisa tidur di sampingnya.
Hoax atau Fakta :
FAKTA.
Analisis :
Rumor atau cerita aneh beredar di berbagai situs forum, blog dan media online. Dalam rumor dilengkapi dengan gambar yang mengklaim untuk menunjukkan seorang pria Vietnam bernama Le Van, tidur dengan istrinya yang mati, selama 5 tahun.
Kisah tentang Le Van memang fakta yang mungkin sedikit mengerikan bagi sebagian orang. Dikatakan pria ini telah tinggal bersama jasad istri selama (5) Lima tahun. Tidak, bukan lima tahun!
Dari data yang kami temukan, Le Van, telah tidur dengan jasad istrinya selama lebih dari 10 tahun. Mari kita masuk ke rincian cerita menarik ini.
Data Ripleys :
Pada tahun 2009, kisah dari Le Van berjudul 'Man Slept Next to Dead Wife for 5 Years'' disebutkan dalam Blog Ripley. Sejak saat itu, berita bahwa Le Van tidur dengan jasad istrinya semakin hit dan selama bertahun-tahun seluruh media lokal dan internasional mempublikasikan ulang kisah ini. Pemerintah daerah mendengarnya dan sempat meminta Le Van untuk mengubur istrinya lagi, tetapi Le Van menolaknya.
http://www.ripleys.com/blog/man-slept-next-to-dead-wife-for-5-years/
Penelurusan Vietnam Net :
Pada tahun 2013, setelah mengetahui Le Van dan anaknya telah tidur dengan mayat selama hampir sepuluh tahun, situs Vietnam Net merilis cerita menarik dengan judul 'Seeing the man who sleeps with his dead wife for 10 years again'. Bersama tim Vietnam Net, mereka mencoba untuk mencari tahu apa alasan di balik perilaku aneh Le Van ini.
Le Van bercerita bahwa dirinya berasal dari keluarga tukang kayu kaya di Ha Lam Town, di distrik Binh Thang dari Vietnam. Ia dan istrinya, Pham Thi Suong pada masa remaja sebenarnya tidak saling mencintai, tetapi mereka dipaksakan untuk menikah. Hal ini terjadi karena orang tua mereka adalah tetangga dekat, yang berjanji untuk menjodohkan anaknya ketika anak-anak mereka tumbuh dewasa. Setelah pernikahan mereka, justru Le Van dan istrinya akhirnya jatuh cinta jua dan hidup dalam kebahagiaan. Namun karena krisis ekonomi, mengakibatkan Lee Van terlibat dalam judi ilegal, ia harus menjual rumahnya yang luas dan membangun yang lebih kecil. Dia juga berhenti bekerja di pertukangan dan menjadi pemecah batu, sementara istrinya membuat dupa.
Satu tahun setelah istrinya meninggal (pada Februari 2003), Le Van pergi ke makam seorang diri, menggali mayat istrinya dan menempatkannya dalam tas. Namun karena takut terdeteksi, ia menggali lubang kecil di salah satu tempat, lalu menguburkannya kembali tas tersebut dan kembali ke rumah. Selama beberapa hari ia selalu bertanya-tanya dalam hati 'bagaimana membawa kembali mayat istrinya itu ke rumah'. Beberapa hari kemudian, Le Van membeli peralatan (plester, semen, pasir dan lem), sisa-sisa mayat istrinya di dalam tas yang sudah ia kubur lalu dirakit ulang dan disemen agar menjadi patung. Dua bulan kemudian, ia berhasil 'menyelamatkan' istrinya dan membawanya kembali ke rumah.
http://english.vietnamnet.vn/fms/special-reports/69837/seeing-the-man-who-sleeps-with-his-dead-wife-for-10-years-again.html
Keresahan Warga dan Pemerintah :
Pemerintah setempat beserta warga dan kerabat terdekatnya sangat khawatir tentang perilaku aneh dari Le Van, lalu membujuk Le Van agar menguburkannya kembali, karena mereka khawatirkan akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan dampak sosial lainnya. Meskipun demikian, Le Van tidak peduli, ia juga bersikeras bahwa 'istrinya masih hidup'.
Mr. Tran Trong Sanh, Ketua kota Ha Lam mengatakan :
"Pihak berwenang setempat meminta Van untuk mengubur (kembali) jasad istrinya dan orang itu setuju. Namun beberapa waktu kemudian, penduduk setempat terus mengeluh kepada pemerintah bahwa Le Van masih memegang sisa-sisa di rumah. Kami telah melakukan semua jalan, tetapi dengan sifat konservatif dan kefanatikan bapak Van, insiden tersebut belum terpecahkan."
Yang lebih menarik adalah, Le Van juga membeli kain dan membuat pakaian untuk patung istrinya, ia mencuci dan mengganti pakaiannya dua kali sehari. Dia bahkan membeli kosmetik seperti lipstik dan bedak untuk patung istrinya tersebut.
Di bawah ini, Anda dapat melihat foto Le Van tidur dengan patung istrinya, foto bersama dengan anaknya, dan foto rumah kecil di mana mereka tinggal. Le Van juga menunjukkan foto patung istrinya di telepon genggamnya.
Seraya menjelaskan perilaku aneh nya, Le Van mengatakan, "Orang-orang mengatakan aku gila karena aku mengurus mayat, tapi saya sangat percaya bahwa dia selalu bersama saya. Saya pasti akan tidur dengan mayat sampai aku mati".
Pesan Admin :
Karena ini merupakan sebuah pemahaman pribadi (yang 'mungkin' juga keyakinan), maka kami tidak dapat berkomentar banyak mengenai hal ini. Disini kami hanya berusaha menyajikan fakta dari rumor yang beredar luas (khususnya yang masuk wilayah negara Indonesia), baik berupa gambar atau hanya cerita karangan belaka.
Namun, fenomena ini sudah sering terjadi, beberapa kasus hampir serupa dengan Le Van terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Latar belakang yang mendasari biasanya hanya karena rasa sayang dengan orang yang dicintainya, entah itu anak, saudara atau pasangan hidup : Seorang pria di Selangor Malaysia menyimpan mayat istrinya selama 35 hari, seorang kakek di Jepang diperiksa polisi karena diduga membunuh dan menyimpan jenazah istrinya di dalam lemari pendingin selama 10 tahun, seorang istri di Hamilton menyimpan mayat suaminya selama 6 bulan, seorang nenek di Menteng Jakarta menyimpan mayat sang adik selama 2 minggu, seorang pria (Timothy Fattig) menyimpan mayat ibunya selama 1 tahun, seorang janda tua hidup bersama mayat dari mantan suaminya selama lebih 10 tahun, bahkan di New Zealand seorang balita tidur bersama mayat sang ibu selama 2 hari.
Ada juga yang mengaitkan hal seperti ini dengan Necrophilia, meski tidak menutup kemungkinan, tetapi fakta yang kami temukan justru bukan karena permasalahan seks saja.
Tentang Necrophilia :
Necrophilia adalah salah satu jenis kelainan seks yang diderita seseorang yang lebih memilih mayat sebagai pasangan bercinta. Kelainan seks yang satu ini banyak diderita oleh pria, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada wanita. Karena wanita juga dapat memiliki kemungkinan untuk menderita kelainan seks ini, walau 90 persen dari kasus yang tercatat dilakukan oleh kaum pria.
Keinginan untuk menyetubuhi mayat ini terjadi karena beberapa faktor yaitu ketakutan akan ditolak oleh seseorang yang disukainya. Perasaan minder juga menjadi penyebab gangguan psikologis seseorang. Bahkan beberapa kasus yang terjadi akibat belum bisa melupakan atau meninggalkan kekasih yang dicintainya, sehingga mereka akan menyimpan mayat kekasihnya dan tetap menjalani kehidupan layaknya kekasihnya masih hidup termasuk bercinta.
Necrophilia juga dapat terjadi akibat mereka merasa tidak percaya diri dengan keadaan fisiknya untuk melakukan hubungan intim secara normal. Sehingga mereka lebih memilih mayat sebagai pasangan bercinta. Karena mereka berpikir mayat tidak akan mempermasalahkan kekurangan fisik pelakunya.
Necrophilia memiliki beberapa jenis yaitu :
* Necrophilic homicide adalah jenis yang paling parah dalam kategori kelainan ini. Penderitanya harus membunuh terlebih dahulu untuk mendapatkan mayat dan memperoleh kepuasan seksual.
* Yang kedua adalah Regular necrophilia adalah jenis yang paling umum dilakukan. Si penderita hanya menggunakan mayat yang tersedia sepreti di kuburan, atau kamar mayat untuk memperoleh kepuasan seksual.
* Yang terakhir adalah Necrophilic fantasy. Jenis kelainan ini adalah yang paling ringan. Penderitanya hanya berfantasi berhubungan seks dengan mayat, tetapi tidak melakukannya secara langsung.
Di Indonesia pemahaman seperti apa yang terjadi pada kasus Le Van sangat tabu, terlebih hampir seluruh Agama melarangnya hal itu untuk dilakukan. Semua kembali ke pribadi masing-masing, pikirkan baik-baik sebelum melakukan hal-hal yang bertentangan dengan masalah kesehatan (pencemaran lingkungan) dan dampak sosial lainya.
Sikapi dengan bijak, semoga bermanfaat.
Salam Internet Sehat!
Referensi :
- Dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment