Isi Klaim :
"Pemerintah Sekuler banyak Sesatkan tentang Sejarah Aceh untuk melemahkan Generasi Aceh
*seorang penulis buku yang menemukan foto aslinya Cut Nyak Din dari negara penjajah adalah sosok muslimah yang menutup aurat.|
Jahatnya skenario kaum penjajah,terus ditanamkan kepada anak-anak bangsa Aceh, sehingga sejarahpun diplintirkan dan disuguhkan dengan bahasa yang manis,bahkan masuk menjadi memori yang tidak akan terlupakan,pelajaran sejarah di negeri kapitalis.
Dalam pelajaran sejarah,Banyak pahlawan perempuan Aceh yang digambarkan bersanggul dsb,seperti Cut Nyak Din,Cut Meutia,Panglima Laksamana Malahayati.
barangkali satu-satunya didunia ini Angkatan Laut yg dipimpin perempuan saat itu dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan perempuan aceh lainnya.
Saking alerginya pemerintah sekuler pada Islam yang benar, foto seorang muslimah yang menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya sanggup mereka rubah menjadi gambar wanita yang terbuka auratnya, walaupun itu seorang wanita pahlawan nasional sekalipun.
Lihatlah foto asli ini dan lihatlah apa yang dilakukan sekuleris dengan gambar-gambar beliau di buku-buku pelajaran sejarah.
Disini terlihat jelas, dibawah sistem sekuler, negara bukannya melindungi dan memurnikan akidah umat, tapi justru jadi biang perusakan akidah umat.
Selamatkjan umat Islam negeri ini dengan membuang sistem kufur, sekulerisme dan kembali pada sistem Islam, Syariah dan Khilafah.
Kita mengetahui juga bagaimana upaya VOC dan Belanda, untuk menekan kekuatan iman masyarakat Aceh. Mereka mengirim para misionaris, untuk mengusik keimanan masyarakat Aceh yang telah mengkristal dengan islamnya.
Di pemerintahan Orde Baru, yang memulai jalan sekulerisasi di seluruh bidang, menekan masyarakat untuk tidak membangkitkan nilai-nilai keislaman yang tinggi. Akibatnya, masyarakat Aceh sempat luntur keimanan mereka kepada Allah.
Namun, kekuatan iman yg begitu kristal itu tetap saja terus melahirkan hasil. Salah satunya, upaya Aceh untuk membumikan islam sebagai syariat manusia, telah diupayakan. Meskipun campur tangan sekuler tetap terlibat didalamnya.
Luar biasa...catat !!! Mereka muslimah yang taat !!!
Dan ternyata seorang penulis buku yang menemukan foto aslinya Cut Nyak Din dari negara penjajah adalah sosok muslimah yang menutup aurat.
Subhanallah...
Alhamdulillah...
Allahu Akbar...
Semoga menjadi pelajaran bermanfaat buat kita,siapkan diri menjadi anak unggul,dan ibu cerdas,dengan Syariah !!"
Link Penyebar Hoax :
* https://www.facebook.com/541665312553038/photos/a.629835810402654.1073742238.541665312553038/858408900878676/
* http://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=foto&lihat_id=1&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id3=aaaaakjp21_pahlawan&title=Foto-foto%20Utama&h_tab=aaaaakjp21_pahlawan&id_foto=1&title=Foto-foto%20Utama&no_foto=2
* http://www.kaskus.co.id/thread/5310c9fda4cb17d31f8b457c/ternyata--foto-asli-cut-nyak-dien-pahlawan-aceh--berhijab/
* http://www.nabawia.com/read/4816/ternyata-foto-cut-nyak-dien-berhijab
* http://pemudapuipalembang.wordpress.com/2014/02/22/ternyata-foto-cut-nyak-dien-berhijab/
* http://www.bookynet.com/2014/07/pahalawan-aceh-cut-nyak-dien.html
* https://twitter.com/Dakwah_Kampus/status/544518739522494465
* http://www.kompasislam.com/2014/12/20/foto-asli-cut-nyak-dien-berjilbab-pihak-sekuler-lakukan-kebohongan-publik/
* Dan masih banyak lagi...
Hoax atau Fakta :
HOAX dan Diduga Modus Propaganda.
Analisis :
Di Internet dan media sosial (khususnya facebook), beredar foto yang diklaim sebagai foto asli Tjoet Nyak Dhien (1850-1908). Di bawah foto tercantum keterangan: "Foto Asli Cut Nyak Din, lengkap dengan hijab dari Kerajaan Islam Aceh Darus Salam. Bedakan dengan gambar di buku sejarah sekolah!"
Akun facebook Seuramoe Mekkah menganggap lukisan Tjoet Nyak Dhien, dan pejuang perempuan Aceh lainnya seperti Tjoet Meutia dan Laksamana Malahayati yang digambarkan bersanggul, sebagai skenario penjajah dan pemerintahan sekuler. Namun fakta berkata lain, foto yang diklaim sebagai Tjoet Nyak Dhien berhijab tersebut jelas salah dan klaim tanpa dasar yang jelas. Mari kita buktikan bersama-sama..
Fakta yang kami temukan, foto yang diambil tahun 1903 tersebut, sebagaimana dikoleksi KITLV Belanda, adalah foto istri Panglima Polim.
Istri Teukoe Panglima Polim, Sigli (Aceh) |
Pada foto lain, berpose bersama adik dan ibu mertuanya (Potjoet Awan), istri Panglima Polem terlihat tidak berhijab.
Ki-ka: Adik, Ibu Mertua (Pòtjoet Awan) dan Istri Teukoe Panglima Polim, Sigli (Aceh) |
Silahkan buktikan pada link berikut :
* http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/4?q_searchfield=polim
* http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/5?q_searchfield=polim
Sejarah Singkat Panglima Polim
Panglima Polim dan Muhammad Daud Syah, sultan kerajaan Aceh Darussalam, memimpin pertempuran melawan pasukan Belanda di bawah Jenderal Johan Harmen Rudolf Kohler pada perang Aceh pertama (1873-1874). Istri dan anak Sultan ditangkap Belanda pada 26 November 1902. Sedangkan Panglima Polem dengan istrinya ditangkap Belanda pada 6 September 1903. Sultan pun menyerah dan menandatangani perjanjian damai pada 10 Januari 1903.
Sejarah Singkat Tjoet Nyak Dhien
Lukisan Tjoet Nya' Dhien |
Tjoet Nyak Dhien sendiri melanjutkan perjuangan setelah suami keduanya, Teuku Umar, gugur. Suami pertamanya, Teungku Ibrahim Lam Nga, juga wafat ketika melawan Belanda.
Tjoet Nyak Dhien, yang telah tua, rabun, dan berpenyakit encok akhirnya ditangkap Belanda. Foto saat Tjoet Nyak Dhien ditangkap Letnan E. Firing juga didokumentasikan dan masih tersimpan.
Tjoet Nja Din, istri Teuku Umar, (tengah duduk) ditangkap oleh Letnan E. Firing |
Silahkan buktikan pada link berikut :
* http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced?q_searchfield=tjoet+nja+din
Tjoet Nyak Dhien dibawa ke Kutaraja (sekarang Banda Aceh). Dia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Dia juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, dia dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, dan meninggal pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
Kesimpulan :
Jadi, secara singkat saja, bahwa klaim mengenai sejarah atau Foto / lukisan Tjoet Nyak Dhien yang bersanggul dianggap hasil skenario penjajah dan pemerintah sekuler adalah salah dan jelas hoax.
Dokumentasi rumah Cut Nyak Dhien dapat Anda temui disini : http://www.indonesiakaya.com/kanal/foto-detail/rumah-cut-nyak-dhien#1872
Lukisan Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar |
Anda juga dapat kroscek lebih lanjut melalui situs resmi pemerintah Aceh disini :
http://acehprov.go.id/jelajah/read/2013/10/02/26/cut-nyak-dhien.html
Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Komplek Makam Keluarga Pangeran Sumedang Gunung Puyuh :
UPDATE : Selain klaim diatas juga beredar sebuah foto..
Gambar ini juga beredar di Internet dan diklaim sebagai Cut Nya' Dhien |
Foto ini diunggah pertama kali ke internet oleh akun Twitter dari Fakta Agama.
Pengunggah Pertama kali : @FaktaAgama |
Silahkan buktikan disini : https://twitter.com/FaktaAgama
Nampaknya foto tersebut adalah hasil rekayasa dari foto istri Panglima Polim. Entah wajah siapa yang ditempelkan dan dirubah ke dalam foto tersebut, kami terus menyelidikinya hingga beberapa waktu ke-depan.
Pesan Admin : Terlepas dari foto yang tak berhijab yang sudah kita kenal dan entah dalam kehidupan sehari-hari beliau berhijab atau tidak, beliau (Cut Nyak Dhien) tetaplah salah satu pahlawan dalam perang aceh melawan belanda.
Entah apa tujuan dari pembuat hoax ini, mari kita sikapi dengan bijak.
Semoga bermanfaat, salam internet sehat!
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umar
- http://acehprov.go.id/jelajah/read/2013/10/02/26/cut-nyak-dhien.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien
- http://en.wikipedia.org/wiki/Tropenmuseum
- http://www.indonesiakaya.com/kanal/foto-detail/rumah-cut-nyak-dhien#1872
- http://www.tropenmuseum.nl/
- http://collectie.tropenmuseum.nl/default.aspx?idx=ALL&field=*&search=10018822
- http://www.historia.co.id/artikel/modern/1504/Majalah-Historia/Tjoet_Nyak_Dhien_Berhijab
- http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/320/Cut-Nyak-Dien
- Dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment