Etnis Rohingya adalah etnis minoritas di Myanmar yang beragama Islam. Beberapa hari ini ramai diberitakan mengenai tragedi yang menimpa etnis minoritas tersebut. Kami tidak akan membahas mengenai tragedinya namun mencoba mengungkap apa sebenarnya di balik tragedi tersebut.
Etnis Rohingya adalah etnis di Myanmar yang terdapat di daerah yang bernama Arakan. Daerah Arakan ini adalah daerah yang sangat kaya dengan kandungan Minyak dan Gas Bumi, dan sudah lama menjadi incaran perusahaan-perusahaan minyak besar seperti Chevron (USA), Total (Perancis), Petro China, Tiongkok Petroleum, Petronas Malaysia, dan lainnya.
Dengan terjadinya tragedi yang Kami yakin adalah sudah terkontaminasi oleh provokator yang dengan cara keji demi mendapatkan hak eksplorasi minyak dan gas, kemudian mengadu domba dengan isu agama. Dan dengan sikap dan pernyataan presiden Myanmar, Thein Sein, yang kemudian mengusir etnis Rohingya dari daerahnya di Arakan adalah sebuah pertanda bahwa memang daerah tersebut memang sengaja ingin dikosongkan demi kepentingan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi.
Sungguh keji sekali apa yang telah dilakukan oleh Junta Militer Myanmar dengan mengadu domba antara umat Islam dan Umat Buddha demi Minyak dan Gas Bumi. Jika kita tidak menggali ada apa sebenarnya di balik tragedi Rohingya ini mungkin kita pun akan termakan politik “adu domba” yang sangat kotor dari Junta Militer Myanmar di bawah presiden Thein Sein. Keji dan Kejam.
Kemudian juga kita harus benar-benar mencermati berita-berita foto yang mengarah dan diberi label “pembantaian entis Rohingya” yang ternyata banyak berupa HOAX atau gambar kebohongan. Beberapa foto hoax tragedi Rohingya di antaranya kami tampilkan pada album foto ini.
Foto ini bukanlah foto pembunuhan, justru sebaliknya foto ini adalah foto situasi ketika umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina. Foto asli ada di : http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/04/1365485476636210615.jpg
(tibetan community/tibet times)
Foto ini yang paling banyak beredar dan diberitakan tentang tumpukan mayat di pantai, padahal foto ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004 yaitu foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.
Foto aslinya berasal dari tahun 2004 mengenai penangkapan 400 orang pemrotes di Birma. Jadi orang-orang yang terbaring itu masih hidup dan hanya ditangkap karena aksi protes mereka. Ini foto aslinya yang bersumber dari Reuter dan dimuat oleh Suara Merdeka. Halaman asli mungkin sudah dihapus karena link-nya sudah mati, tapi screen shot-nya masih ada. Link sudah mati tidak berarti halaman tersebut tidak pernah ada, buktinya ada screen shot-nya : http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/04/1365486241251029455.png
(the telegraph/SMH portal)
Sama seperti pada foto 2, foto ini pun bukan foto pembantaian, melainkan foto demonstran yang di tangkap di Thailand.
foto ini bukanlah foto pembakaran etnis rohingya melainkan foto aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang berkunjung. Foto asli ada di : http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/04/13654876541370524981.jpg
Foto tentang gempa Haiti tersebut di atas diberi keterangan bahwa lebih dari 20.000 Muslim telah disiksa di bunuh secara brutal oleh Biksu Buddha sebagai pemilik provensi Rakhine Burma yang dalam insiden tersebut 29 jiwa tewas dan dibuang begitu saja. Ke-hoax-an hal itu dapat diketahui dari fakta bahwa foto tersebut terjadi di Haiti dan memperlihatkan seorang pria melemparkan mayat korban gempa dari sebuah ruangan Rumah Sakit di Port Au Prince, Haiti, tanggal 15January 2010. Mayat-mayat tsb adalah korban gempa besar di Haiti pada 12 Januari 2010. Foto tersebut dibuat oleh Olivier Laban-Mattei, France dari kantor berita Perancis dan memenangkan penghargaan foto terbaik World Press Photo. Bukti : http://www.boston.com/bigpicture/2011/02/world_press_photo_winners.html.
Referensi :
- Dari berbagai sumber.
- -
Semoga bermanfaat, terimakasih.
0 comments:
Post a Comment